Friday, April 5, 2013


ALASAN YESUS MENGENDARAI KELEDAI



Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, 
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesus pun naik ke atasnya.

Matius 21:7 



Enam hari menjelang perayaan Paskah, orang berduyun-duyun pergi ke Yerusalem.

Mereka hendak merayakan Paskah, hari pembebasan Bangsa Israel dari Bangsa Mesir.
Saat itu Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya juga memasuki Yerusalem seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi.
Zakharia 9:9 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.

Ketika Tuhan Yesus mengendarai seekor keledai muda memasuki Yerusalem, orang-orang berteriak : "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Hosana di tempat yang mahatinggi!”,
mereka berharap bahwa Yesus datang sebagai Raja yang akan membebaskan Bangsa Israel dari penjajahan.

Kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah, akan tetapi kali ini yang menjadi Domba Paskahnya adalah diri-Nya sendiri, untuk membebaskan bukan saja umat Israel akan tetapi semua umat manusia yang mau percaya kepada-Nya.

Dia datang sebagai Raja Damai, bukan sebagai Raja yang hendak berperang,
oleh sebab itu Ia datang dengan mengendarai seekor keledai, bukan dengan mengendarai seekor kuda perang yang perkasa.
GBU all


KAYU SALIB JAMINAN MAHKOTAKU


Puncak pelayanan Tuhan Yesus di bumi adalah ketika Dia dinaikkan ke atas kayu salib. Secara manusia memang merupakan tempat yang sangat hina karena disamakan dengan para penjahat yang layak dihukum mati.
Yesaya 53:12 . . . yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Dengan jubah ungu sebagai pakaian kebesaran seorang raja, dan dengan tulisan yang sebenarnya bermaksud menghina : “Inilah Raja Orang Yahudi” di atas kepala-Nya.
Yohanes 19:19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."

Akan tetapi semua penghinaan ini merupakan pengakuan dunia bahwa Dia benar-benar seorang Raja yang maha besar, dan memang semua kuasa tunduk dibawah kaki-Nya. 

Matius  28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Filipi  2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,


Perayaan paskah awal ditandai dengan pencurahan darah anak domba dan kemudian dibubuhkan pada ambang pintu agar semua orang dibalik pintu bertanda darah anak domba ini selamat. 

Keluaran 12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.



Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk menjadi anak domba paskah, agar setiap orang yang mau menorehkan darah-Nya pada ambang pintu hatinya (percaya pengorbanan-Nya) dapat beroleh keselamatan kekal.
Tidak ada cara lain untuk penebusan ini, hanya oleh darah anak domba Allah yaitu darah Yesus yang tercurah dari kayu salib di atas Golgota.
Penebusan Yesus berlaku untuk semua orang yang mau percaya kepada-Nya

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

GBU all

“KUASA KEBANGKITAN YESUS”



Dua orang murid Yesus berjalan dengan lunglai dari Yerusalem menuju ke kampungnya Emaus. Mereka sedih memikirkan apa yang baru saja mereka lihat & alami, yaitu Yesus guru mereka telah mati di salib, meskipun katanya Dia telah bangkit tetapi mereka belum lagi mellihat-Nya.

Ketika mereka sampai di Emaus:
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka (Lukas 24:30-33).

Ada sebuah kisah lama yang tetap dikenang, 18 April 1912, sebuah kapal pesiar yg megah, yg di klaim oleh pemiliknya, Bruce Ismay : “Even God can’t sink Titanic!”(bahkan Tuhanpun tdk dpt menenggelamkannya), tenggelam setelah menabrak sebuah gunung es dalam pelayaran perdananya dari  Southampton, UK ke New York City.

Dalam pelayaran itu terdapat seorang penginjil John Harper 39 th bersama seorang putrinya,  Annie Jessie (Nana) yg berumur enam tahun. Ketika Titanic mulai tenggelam, joh Harper sibuk menolong org2 dan putrinya (Nana) utk menuju sekoci penyelamat. Harper berpesan kepada putrinya bahwa dia akan segera menyusul.

Ketika semua sekoci sdh tidak ada lagi, Harper mulai mendatangi org2 & menenagkan mereka yg dilanda kepanikan, dia menyerukan : “"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (KPR 16:31). Harper katakan kepada org2 itu bahwa inilah saatnya anda percaya Yesus agar jiwamu tdk binasa.

Saat hampir semua bagian Titanic akan tenggelam Harper meraih pelampung yg ada dan mulai berenang. Tiba2 dia melihat seorg pemuda berenang tanpa pelampung didekatnya, Harper menghampiri pemuda itu dan tanyakan : apakah kamu sdh percaya Yesus? Ketika pemuda itu menjawab belum, maka diberikannya pelampung itu dan katakan aku sdh percaya Yesus, aku sdh selamat, tapi kamu perlu hidup lebih lama spy dapat berkesempatan menerima Yesus.

Empat tahun kemudian, dalam suatu pertemuan para penyelamatan Titanic, pemuda tsb hadir dan mengisahkan kembali apa yg telah dilakukan oleh John Harper. Berdasarkan kisah tsb kemudian diterbitkan sebuah buku  “The Real Titanic Hero” yg mengisahkan kepahlawanan John Harper. John Harper memiliki keyakinan & semangat pengjinjilan yg luar biasa karena Kuasa kebangkitan Yesus, spt yg dialami oleh dua org muris yg berjalan ke Emaus.
GBU all

Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, 
maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
I Korintus  15:14


KETIKA TIRAI BAIT ALLAH TERBELAH






Ada sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya, Injil Matius dan Lukas  mencatat bahwa Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, disamping gempa bumi, terjadi kegelapan, bukit2 batu terbelah & kebangkitan org2 mati.
Matius 27:50-52
50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Lukas 23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
Yang harus menjadi fokus kita adalah terbelahnya Tirai Bait Allah, yang seringkali lepas dari analisa & pengamatan, karena dianggap sbg hal yg sejajar dengan hal2 lain yg terjadi pada saat itu.

Tirai Bait Allah adalah menjadi pemisah antara Ruang Kudus dengan Ruang Maha Kudus.
 Ibrani 9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.

Ruang maha kudus ini hanya boleh dimasuki oleh seorang imam besar yang memintakan pengampunan dosa bagi seluruh umatnya dengan mempersembahkan darah korban binatang korban. ( Ibrani 9:7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar ).

Dengan terbelahnya Tabir Bait Allah ini maka tidak diperlukan lagi seorang perantara manusia / Imam Besar, karena Yesus telah menggantikan posisi Imam Besar itu untuk sekali dan selamanya. Sejak kematian Yesus maka semua orang dapat menghampiri Allah untuk minta pengampunan dosa melalui Yesus, Imam Besar yang Agung.
Ibrani 9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Saat ini yang dapat menjadi perantara antara kita dengan Bapa hanyalah Yesus, tidak diperlukan lagi perantara2 lain sebagai sarana untuk meminta pengampunan dosa.
GBU all